Mengenang
masa lalu bersama kaka tercinta yang
sudah
menghadap sang Khalik
Manthc:
Kaka tercinta Yosep
|
Sehat,
kuat dan mudah apakah semuanya itu tidak mendukung untuk manusia hidup lebih
lama, tidak ada tanda yang membuat seorang akan pergi untuk selamanya hanya
secarik kebiasaan yang ditinggal kan demi menyenagkan adik nya yang sudah
merantaw ke kampung sebelah yang telah kembali untuk menatap keluarga yang di
tinggal kan kurang lebih setahun, tetapi kedatangannya ini menyisahkan sebuah
perjuanjan yang sia-sia hanaya kesedihan didalam hati yang tak terobati oleh
kenangan yang telah lama di jalani oleh keduanya, tak nampak sebuah tetesan air
mata yang jatuh, seakan-akan ada dan seakan tidak ada. Pernah kah pergi tampa
pemberitahuan hanya sekali dalam hidup pergi tanpa kembali lagi, Saya
bertanya-tanya dalam hati ini” Adakah manusia yang ingin mati di dalam dunia
ini’’semuanya nya inggin hidup kekal tetapi tidak bisa karena hidup sudah di
tentukan oleh waktu dan kesehatan, rata-rata tidak ada yang mengiginkan nya
tetapi mengapa orang yang sehat sekali pun akan mati, sekarang saya mengeti
hidup itu seperti debu seakan ada lalu lenyap. Saya percaya, bahwa Tuhan punya rencana dibalik kehidupnya,
akan kah semuanya menjadi demikian.
Walaupun
selama di dalam dunia ini dia bergumul di lingkungan yang tidak sehat, tetapi
saya melihat perubahan nya ketika saya pulang liburan pada juli kemarin dia
jarang sekali bergumul lagi dengan teman-teman nya lagi etah itu hal yang tidak
nampak dimata atau kah memang kenyataan nya. Saya rindu kaka tapi hanya ada di
angan-angan pemikiran ini dan dibawah alam sadar dapat menghampiri, memgang
selalu berjumpa tanpa batasan alam nyata .Kematian manusia bukan lah hal
terakhir dalam kehidupan, tetapi ada kehidupan yang tuhan berikan selanjutnya
untuk manusia, tergantung kita percaya atau tidak dengan hidup setelah kematian
itu. Agama pun telah mengajarkanya kepada kita, secara jasmani kita telah mati
tetapi secara rohani kita hidup, kekal selamanya, saya percaya itu.
Semasa
hidup nya dialah yang menjadi tongak dari keluarga kami, yang membantu mama,
bapak saya untuk meringan kan pekerjaan mereka, satu-satunya saudara yang
mengerti akan penderitaan yang dihadapi oleh ke dua orang tuanya. Ibu yang melahirkan
kita kedalam dunia ini dengan susah dan jerih payahnya menghidupi kita, untuk
pertama kali kita melihat dunia ini babak baru kita di mulai, mengahargai atas
apa yang telah diberikan oleh mereka tanpa bayaran sepersen apa pun, yang hanya
mereka butuhkan hanya bekerja tampa pamrih dan keinginan hati yang
sungguh-sunguh dari kita.
Hidup
di dalam keluarga sederhana membuat kami sanggat bersyukur punya ayah dan ibu
yang sanggat baik, di dalam keluarga kami hanya bertiga jemi, yosep dan saya
yang paling adik di antara mereka. Sebagai seorang adik kedekatan dengan kaka
sanggat baik, saat-saat bekerja sama dan canda guraw saat malam berlalu, tawa
dan cerita hanya menyisihkan sebuah harapan yang terulang kembali, sedangkan
kaka yang paling tua dari kami sudah menikah dan hanya tinggal kami berdua yang
ada. Dulu harapanya nya sungguh besar, ia inggin membangun sebuah rumah ditanah
yang telah diberikan oleh ayah kepadanaya, setiap hari atau pulang dari
pekerjaan nya saudara ini pergi kekebun di mana tempat nya akan mendirikan
rumah, bersama temanaya kornalius mereka telah membuat sebuah recana membangun
rumah yang saling berhadapan dari kejauhan mereka dapat saling menegur dan
saling berkomunikasi dari antara satu dengan yang lain nya, kini hanya sebuah
kenangan yang tersisa, dulu beliau ini telah berpesan jangan menjual tanah yang
telah diberikan ayahnya kepada nya itu, apa maksudnya sehinga ia harus
mengatakan itu, tetapi sekarang ia telah tiada harapan itu pun telah sirnah.
Manusia yang telah tiada dalam bebtuk nyata tak akan pernah kembali lagi dalam
bentu tersebut.
Banyak
pengalaman hidup yang telah di jalani oleh saudara saya ini yang membuat saya
kagum akan kerja keras nya, waktu saya masih menempuh pendidikan dari SD, SMP
sampai SMA saya lah yang paling dekat dengan saudara saya ini , saya sangat
mengakui dia hebat walaupun pendidikanya Cuma sampai tahap sekolah dasar, tetapi
bagi saya dia orang yang palig hebat.
menurut saya ijasah itu Cuma simbolis untuk memperoleh status dari kita dengan
memudahkan kita mencari pekerjaan yang layak, tetapi skill adalah hal utama
yang perlu untuk kita menjalankan nya. Dia udah mempunyai banyak pengalaman
kerja mulai dari menjadi suvey diperusahaan kayu, clening service di
pemerintahan malinau, kerja di beberapa perusahaan-perusahaan yang ada di
daerah dan akhinya sampai menjadi sopir puskesmas kelilig semuanya itu
dilakukan nya dengan tekun, bainya pekerjaan adalah sebuah tanggung jawab yang
di emban secara professional. Dia sempat membuat surat lamaran kerja lagi ke perusahan
lain tetapi dia tidak sempat, ia sudah mengajukan permohonan keperusahaan
tersebut dan belum ada tangapan.
Banyak
di antara teman-temanya yang menawarkan pekerjaan kepada saudara ini tetapi
bukan menolak beliau mengagap bahwa pekerjaan itu merupakan tanggung jawab yang
besar ketika kita tidak melaksanakan nya dan perlu beberapa pertimbangan,
apakah ini sesuai dengan profesi ? Ini menurut saya sebagai adik dari yang
pernah saya lihat langsung dalam pembahasaan bersama dengan teman nya. Ketika
saudara ini menerima gaji dari perusahaan tempat dia bekerja dia tidak lupa
membagikanya dengan ibunya termasuk saya jika saya ada, terakhir saudara ini
memberikan gajingan kepada saya pada saat ia mendapat upah kerjanya dari
menjadi sopir bus ambulan sebenarnya saya menolak pemberiannya tersebut tetapi
ia memaksa saya untuk menerimanya tanpa berfikir panjang saya menerima
pemberian tersebut sebagai bentuk penghargaan, kehilangan orang yang sangat di
cintai merupakan hal yang sulit bagi kita sebagai manusia apa lagi orang itu
adalah keluarga sendiri. Apakah setiap orang baik itu akan pergi secepat itu? Apa
yang tak mungkin sampai orang penting didunia pun pasti akan mati itu tandanya
mereka sudah merdeka dan bebas dari murka dunia ini. saya menulis kan ini
sebagai tanda bahwa saya akan selalu akan
mengenang apa yang telah kami laluwi dalam kehidupan ini bersama-sama
say masih hidup dan perjuangan yang tak pernah lelah-lelahnya di lakukan demi
hidup yang mandiri dan menyenagkan hati kedua orang tua. Ketika saya bertanya
dalam hati orang-orang yang pergi itu takan akan kembali lagi tetapi saya tau
dan mengerti mengapa Tuhan mengijinkan itu terjadi karena mereka adalah buatan
Allah dan mereka akan menjadi debuh dan tanah kembali, kodrat kita harus
kembali sedang kan roh kita akan tetap hidup selama-lamanya di hadapan
pencipta. Oleh sebab itu iita yang masih hidup gunakanlah waktu yang ada untuk
kemulyaan dan jangan lah merusak diri mu sendiri karena itu bukan milik kita.
Samarinda,
13 October 2012 ( Diperbaharui 13 Desember 2013)
For : Almarhum Yosep
TO: Adik Sepiner